Rabu, 27 Januari 2021

Jenis-jenis Dioda dan cara pengukurannya

 

JENIS-JENIS DIODA

Dioda pemancar cahaya (LED)

LED atau Light Emiting Diode adalah salah satu jenis dioda yang dapat memancarkan cahaya ketika masing-masing kutubnya diberi polaritas. dioda jenis ini memiliki fungsi sebagai indikator atau trasnmisi sinyal cahaya



DIODA PHOTO

    Dioda foto merupakan jenis dioda yang sangat peka terhadap cahaya. dioda ini bekerja didaerah reverse biased, sehingga hanya arus yang bocor saja yang dapat melewatinya. dalam kondisi cahaya gelap, arus yang mengalir pada dioda ini  yang menggunakan bahan germanium sekitar 10A sedangkan untuk dioda yang berbahan dasar silikon sebesar 1A



DIODA VARACTOR

    Seperti kebanyakan komponen dengan kawat penghubung, dioda mempunyai kapasitansi bocor yang mempengaruhi kerja pada frekuensi tinggi, kapasitansi luar ini biasanya lebih kecil dari 1 pF. Yang lebih penting dari kapasitansi luar ini adalah kapasitansi dalam junction dioda. Kapasitansi dalam ini kita sebut juga kapasitansi peralihan CT. Kata peralihan disini menyatakan peralihan dari bahan type-p ke typr-n. Kapasitansi peralihan dikenal juga sebagai kapasitansi lapisan pengosongan , kapasitansi barier dan kapasitansi junction. Apakah kapasitansi peralihan itu?. Perhatikan gambardibawah ini.


Lapisan pengosongan melebar hingga perbedaan potensial sama dengan tegangan riverse yang diberikan.Makin besar tegangan riverse makin lebar lapisan pengosongan. Karena lapisan pengosongan hamper tak ada pembawa muatan ia berlaku seperti isolator atau dielektrik. Dengan demikian kita dapat membayangkan daerah p dan n dipisahkan oleh lapisan pengosongan seperti kapasitor keeping sejajar dan kapasitor sejajar ini sama dengan kapasitansi peralihan. Jika dinaikkan teganag riverse membuat lapisan pengosongan menjadi lebar, sehingga seperti memisahkan keeping sejajar terpisah lebih jauh. Dan sebagai akibatnya kapasitansi peralihan dari dioda berkurang bila tegangan riverse bertambah. Dioda silicon yang memanfaatkan efek kapasitansi yang berubah-ubah ini disebut varactor. Dalam banyak aplikasi menggantikan kapasitor yang ditala secara mekanik, dengan perkataan lain varaktor yang dipasang parallel dengan inductor merupakan rangkaian tangki resonansi. Dengan mengubah-ubah tegangan riverse pada varactor kita dapat mengubah frekuensi resonansi. Pengontrolan secara elektronik pada frekuensi resonansi sangat bermanfaat dalam penalaan dari jauh.

    Dioda ini bekerja di wilayah reverse. Dioda ini nilai kapasitansinya dapat berubah-ubah apabila dialiri tegangan, oleh sebab itu kapasitas dari dioda disesuaikan dengan tegangan yang mengalir ke dioda varactor.

DIODA SCHOTTLY

   Dioda Schottly adalah dioda penyearah sebagaimana dioda power rectifier. namun dioda ini mempunyai kelebihan karena mempunyai voltage forward drop  (VFD) yang sangat kecil. Umumnya dioda power rectifier mempunyai VFD antara 0,65V-1,2V. Dioda Schottly mempunyai VFD sangat kecil (Vvfd~0V).



DIODA STEP-RECOVERY

    Dengan mengurangi tingkat doping dekat junction pabrik dapat membuat dioda steprecovery piranti yang memanfaatkan penyimpanan muatan. Selama konduksi forward dioda berlaku seperti dioda biasa dan bila dibias riverse dioda ini konduksi sementara lapisan pengosongan sedang diatur dan kemudian tiba-tiba saja arus riverse menjadi nol. Dalam keadaan ini seolah-olah dioda tiba-tiba terbuka menjepret (snaps open) seperti saklar, dan inilah sebabnya kenapa dioda step-recovery sering kali disebut dioda snap. Dioda step-recovery digunakan dalam rangkaian pulsa dan digital untuk menghasilkan pulsa yang sangat cepat.Snap-off yang tiba-tiba dapat menghasilkan pensaklaran on-off kurang dari 1 ns. Dioda khusus ini juga digunakan dalam pengali frekuensi.


DIODA ZENER

    Dioda zener dibuat untuk bekerja pada daerah breakdown dan menghasilkan tegangan breakdown kira-kira dari 2 sampai 200 Volt. Dengan memberikan tegangan riverse melampaui tegangan breakdown zener, piranti berlaku seperti sumber tegangan konstan. Jika tegangan yang diberikan mencapai nilai breakdown, pembawa minoritas lapisan pengosongan dipercepat hingga mencapai kecepatan yang cukup tinggi untuk mengeluarkan electron dari orbit luar. Efek zener berbeda-beda, bila dioda di-dop banyak maka lapisan pengosongan amat sempit. sehingga medan listrik pada lapisan pengosongan sangat kuat.



Cara mengukur Dioda

Untuk mengetahui apakah sebah dioda dapat bekerja dengan baik sesuai dengan

fungsinya,maka diperlukan pengukuran terhadap dioda tersebut dengan menggunakan

multimeter.

Cara mengukur dioda dengan multimeter analog:

1. Atur posisi selector pada posisi OHM (x1k atau x100)

2. Hubungkan probe merah pada terminal katoda

3. Hubungkan probe hitam pada terminal anoda

4. Baca hasil pengukuran di display Multimeter

5. Jarum pada display multimeter harus bergerak kekanan

6. Balikan probe merah ke terminal anoda dan probe hitam pada terminal katoda

7. Baca hasil pengukuran di display multimeter

8. Jarum harus tidak bergerak (jika jarum bergerak, maka dioda tersebut berkemungkinan

sudah rusak)



Cara mengukur dioda dengan multimeter digital:

Pada umumnya multimeter digital menyediakan pengukuran untuk fungsi dioda. Jika tidak

ada, maka kita juga dapat mengukur dioda dengan fungsi ohm pada multimeter digital dengan

cara berikut:

1. Aturkan posisi sakalar pada posisi OHM

2. Hubungkan probe hitam pada terminal katoda

3. Hubungkan probe merah pada terminal anoda

4. Baca hasil di display multimeter

5. Display harus menunjukkan nilai tertentu (misalnya 0.64Mohm)

6. Balikan probe hitam ke terminal anoda dan probe merah ke katoda

7. Baca hasil pengukuran di display multimeter

8. Nilai resistansinya adalah Infinity (tak terhingga) atau open circuit (jika terdapat nilai

tertentu, maka dioda tersebut berkemungkinan sudah rusak)


Cara mengukur dioda dengan multimeter digital (menggunakan fungsi dioda):

1. Aturkan posisi saklar pada posisi dioda

2. Hubungkan probe hitam pada terminal katoda

3. Hubungkan probe merah pada terminal anoda

4. Baca hasil pengukuran di display multimeter

5. Display harus menunjukan nilai tertentu (Misalnya 0.42 V)

6. Balikkan probe hitam ke terminal anoda dan probe merah ke katoda

7. Baca hasil pengukuran di display multimeter

8. Tidak terdapat nilai tegangan pada display multimeter (jika terdapat nilai tertentu, maka

dioda tersebut kemungkinan sudah rusak)



 

                                                                                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rangkaian Clipper dan Clamper

 Clipper dan Clamper 👉 Rangkaian Clipper (pemotong) berfungsi untuk memotong atau menghilangkan sebagian sinyal masukan yang berada di bawa...